Silahkan buat di catatan dengan rapi dan lengkap (catat semua)
Jika sudah selesai silahkan di kirim ke ibu melalui WA
C. LENSA
Lensa adalah benda bening yang memiliki permukaan berbentuk cekung atau cembung dan berfungsi untuk membiaskan cahaya.
1. Lensa Cembung (+)
>>> mengumpulkan cahaya (konvergen)
Sinar-sinar istimewa pada Pembiasan Cahaya oleh Lensa Cembung
2. Lensa Cekung (-)
Lensa adalah benda bening yang memiliki permukaan berbentuk cekung atau cembung dan berfungsi untuk membiaskan cahaya.
1. Lensa Cembung (+)
>>> mengumpulkan cahaya (konvergen)
Sinar-sinar istimewa pada Pembiasan Cahaya oleh Lensa Cembung
- Suatu sinar datang sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan menuju titik fokus aktif (F1) di belakang lensa.
- Suatu sinar datang melalui titik fokus pasif (F2) di depan lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
- Suatu sinar datang melalui pusat optik lensa (O) akan diteruskan tanpa dibiaskan.
>>> menyebarkan cahaya (divergen)
Sinar-sinar istimewa pada pembiasan cahaya oleh lensa cekung
- Sinar datang sejajar sumbu utama lensa seolah-olah dibiaskan berasal dari titik fokus aktif (F1) di depan lensa.
- Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus pasif (F1) di depan lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
- Sinar datang melalui pusat optik lensa (O) akan diteruskan tanpa dibiaskan.
Persamaan pada Lensa
Persaman yang berlaku pada lensa cembung juga berlaku pada lensa cekung. Jadi, untuk menentukan hubungan antara jarak fokus (f), jarak bayangan (S'), dan jarak benda (S)
Kuat Lensa (D)
Setiap lensa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam mengumpulkan atau menyebarkan sinar. Kemampuan lensa dalam mengumpulkan atau menyebarkan sinar disebut kuat lensa (D) dan memiliki satuan dioptri. Kuat lensa merupakan kebalikan dari panjang fokus. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut.
Persaman yang berlaku pada lensa cembung juga berlaku pada lensa cekung. Jadi, untuk menentukan hubungan antara jarak fokus (f), jarak bayangan (S'), dan jarak benda (S)
1 | = | 1 | + | 1 |
f | S | S' |
Kuat Lensa (D)
Setiap lensa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam mengumpulkan atau menyebarkan sinar. Kemampuan lensa dalam mengumpulkan atau menyebarkan sinar disebut kuat lensa (D) dan memiliki satuan dioptri. Kuat lensa merupakan kebalikan dari panjang fokus. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut.
D = | 1 |
f |
CATT!!
jarak fokus (f) 3 cm dan M juga 3cm
sinar datang = hitam
sinar pantul = merah
D. ALAT-ALAT OPTIK
1). MATA
Bagian-bagian mata
■ Kornea merupakan bagian luar mata yang tipis, lunak, dan transparan. Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi bagian mata yang sensitif di bawahnya.
■ Pupil merupakan celah sempit berbentuk lingkaran dan berfungsi agar cahaya dapat masuk ke dalam mata.
■ Iris adalah selaput berwarna hitam, biru, atau coklat yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya pupil. Warna inilah yang Kalian lihat sebagai warna mata seseorang.
■ Otot Siliari (Akomodasi) adalah otot yang menempel pada lensa mata dan berfungsi untuk mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.
■ Lensa Mata berbentuk cembung, berserat, elastis, dan bening. Lensa ini berfungsi untuk membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk bayangan pada retina.
■ Retina adalah bagian belakang mata yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya bayangan.
■ Bintik Kuning adalah bagian dari retina yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya bayangan yang jelas.
■ Bintik Buta adalah bagian dari retina yang apabila bayangan jatuh pada bagian ini, maka bayangan tampak tidak jelas atau kabur.
■ Saraf optik befungsi untuk meneruskan rangsangan bayangan dari retina menuju ke otak.
Proses mata melihat benda secara urut adalah sebagai berikut.
- Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh kornea dan diteruskan melalui pupil.
- Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata.
- Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning. Bintik kuning adalah bagian retina yang peka cahaya.
- Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak.
- Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak, sehinga kita bisa mengetahui benda yang dilihat.
2). CACAT MATA
a).Rabun Jauh (Miopi)
>>> merupakan kondisi ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh.
>>> bayangan jatuh di depan retina
>>> di bantu oleh lensa cekung (negatif)
b).Rabun Dekat (Hipermetropi)
>>> ketidakmampuan mata untuk melihat benda pada jarak dekat.
>>> bayangan jatuh di belakang retina
>>> di bantu oleh lensa cembung (positif)
c).Presbiopi (Rabun Tua)
>>> disebabkan karena menurunnya daya akomodasi lensa mata, sehingga lensa mata kehilangan elastisitasnya seiring bertambahnya usia seseorang.
>>> di bantu oleh lensa cekung dan cembung
d). Rabun senja atau disebut juga rabun ayam merupakan ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berada di tempat redup dan di malam hari.
e). Buta Warna
Buta warna adalah kondisi dimana mata tidak mampu untuk membedakan warna. Buta warna merupakan penyakit yang bersifat menurun.
f). Astigmatisme
Astigmatisme atau mata silindris merupakan gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea yang tidak rata.
3). MATA SERANGGA
Proses Penglihatan Pada Mata Serangga
Mata pada serangga memiliki struktur yang khas. Tidak seperti pada mata manusia yang disusun oleh sebuah lensa, mata serangga tersusun puluhan hingga ratusan lensa. Oleh karenanya mata serangga dikenal dengan istilah mata majemuk. Sebagian serangga bisa melihat pada jangkauan yang sangat lebar hingga 3600, hal ini karena seluruh bagian kepala terdapat susunan lensa. Di samping itu mata serangga juga mampu melihat gerakan yang sangat cepat sehingga ia mampu menghindar dari bahaya dan atau menangkap mangsa dengan lincah.
Masing-masing mata serangga tersebut disebut omatidium (jamak: omatidia). Masing-masing omatidium berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah. Setiap omatidium terdiri atas beberapa bagian, di antaranya berikut ini. (1) Lensa, permukaan depan lensa merupakan satu faset mata majemuk. (2) Kerucut kristalin, yang tembus cahaya. (3) Sel-sel penglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya. (4) Sel-sel yang mengandung pigmen, yang memisahkan omatidia dari omatidia di sekelilingnya..
Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu daerah objek yang dilihat serangga, dari arah yang berbeda-beda. Bagian omatidia yang lain akan memberikan sumbangan informasi penglihatan pada daerah lainnya. Gabungan dari gambar-gambar yang dihasilkan dari setiap omatidium merupakan bayangan mosaik, yang menyusun seluruh pandangan serangga.
Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6000 bentuk mata yang ditata dalam segi enam (omatidium). Setiap omatidium dihadapkan ke arah yang berbeda-beda, seperti ke depan, belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga lalat dapat melihat ke mana-mana. Dengan demikian, lalat dapat mengindera dalam daerah penglihatan dari semua arah.
Pada setiap omatidium, terdapat delapan neuron sel saraf reseptor (penerima cahaya), sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar 48.000 sel pengindera di dalam matanya. Dengan kelebihannya tersebut, mata lalat dapat memproses hingga seratus gambar per detik.
Mata pada serangga memiliki struktur yang khas. Tidak seperti pada mata manusia yang disusun oleh sebuah lensa, mata serangga tersusun puluhan hingga ratusan lensa. Oleh karenanya mata serangga dikenal dengan istilah mata majemuk. Sebagian serangga bisa melihat pada jangkauan yang sangat lebar hingga 3600, hal ini karena seluruh bagian kepala terdapat susunan lensa. Di samping itu mata serangga juga mampu melihat gerakan yang sangat cepat sehingga ia mampu menghindar dari bahaya dan atau menangkap mangsa dengan lincah.
Masing-masing mata serangga tersebut disebut omatidium (jamak: omatidia). Masing-masing omatidium berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah. Setiap omatidium terdiri atas beberapa bagian, di antaranya berikut ini. (1) Lensa, permukaan depan lensa merupakan satu faset mata majemuk. (2) Kerucut kristalin, yang tembus cahaya. (3) Sel-sel penglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya. (4) Sel-sel yang mengandung pigmen, yang memisahkan omatidia dari omatidia di sekelilingnya..
Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu daerah objek yang dilihat serangga, dari arah yang berbeda-beda. Bagian omatidia yang lain akan memberikan sumbangan informasi penglihatan pada daerah lainnya. Gabungan dari gambar-gambar yang dihasilkan dari setiap omatidium merupakan bayangan mosaik, yang menyusun seluruh pandangan serangga.
Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6000 bentuk mata yang ditata dalam segi enam (omatidium). Setiap omatidium dihadapkan ke arah yang berbeda-beda, seperti ke depan, belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga lalat dapat melihat ke mana-mana. Dengan demikian, lalat dapat mengindera dalam daerah penglihatan dari semua arah.
Pada setiap omatidium, terdapat delapan neuron sel saraf reseptor (penerima cahaya), sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar 48.000 sel pengindera di dalam matanya. Dengan kelebihannya tersebut, mata lalat dapat memproses hingga seratus gambar per detik.
0 Comments